Trip Patung Buddha Tidur Mojokerto dan Gunung Kelud Kediri yang di luar Rencana
Patung Buddha Tidur Mojokerto dan Gunung Kelud Kediri
Bermula rencana berkunjung untuk menikmati kenduren atau pesta duren di Wonosalam - Jombang pada tanggal 29 maret 2016, dan pagi itu berangkat pada pukul 6 pagi dari tempat kumpul di Menganti - gresik, setelah kumpul anggota kali ini empat orang, perjalanan di mulai melalui rute Bypass Krian - Mojokerto - Wonosalam, sebelum ke wonosalam mampir dulu ke salah satu patung buddha tidur terbesar yang ada di indonesia, tidak jauh dari jalan utama propinsi, tepatnya terletak di komplek Maha Vihara Majapahit desa Bejijong Kecamatan Trowulan Kab Mojokerto, meskipun sudah beberapa kali melewati jalan propinsi disini belum pernah terpikirkan untuk mengunjungi patung buddha tidur ini, jadi ini pertama kalinya kita kesini, meskipun pagi hari ternyata sudah banyak juga pengunjung disini, tidak begitu lama agar tidak terlalu siang, kita lanjutkan lagi ke tujuan berikutnya.
Memasuki wilayah wonosalam arus di alihkan karna macet yang sudah panjang, akhirnya mencari jalan kampung dan kembali lagi ke jalan utama, dan ternyata tidak berjalan lama di jalan utama kondisi ke titik pesta duren macet total hingga tidak bisa gerak, karna macet yang tidak memungkinkan untuk sampai tepat waktu di acara kenduren tersebut, kita putuskan untuk berkunjung ke destinasi lainnya, dan kesepakatan jatuh ke gunung kelud yang sekaligus bertepatan satu tahunnya setelah meletus tahun 2014, sebelum keluar dari kawasan wonosalam tidak lupa kuliner durian tentunya, setelah itu lanjut lagi, rute kali ini melewati pare, dan tentunya istirahat sebentar untuk mengisi perut, pilihat kali ini adalah rujak cingur yang sudah terkenal di daerah pare, lokasinya dekat dengan pasar dan masuknya lewat jalan belakang alun alun alun pare, mungkin sedikit susah untuk mencari lokasinya karna tidak berada di pinggir jalan raya. lanjut perjalanan ke gunung kelud, sampai juga akhirnya di gunung kelud yang malah bukan termasuk tujuan destinasi yang kita rencanakan sebelumnya, ternyata untuk mendekati puncak gunung kelud sudah di buka akan tetapi untuk parkir motor dengan puncak masih tergolong jauh jaraknya dan harus jalan kaki untuk ke atas, berbeda dengan dulu yang tinggal parkir motor dekat terowongan masuk kawah kelud, bangunan tempat parkir dulu yang di atas dan juga pemandian air panas sudah hilang terkena letusan. parkir motor sudah, isi perut sudah, saatnya berjalan ke atas mendekati puncak, suasana mendung tapi kita putuskan untuk jalan terus ke atas, ternyata tidak bisa sampai ke puncak ataupun ke kawah, tidak adanya jalan dan juga terowongan, dampak letusan yang masih menyisahkan banyak batu batu besar, dengan kondisi jalan juga yang rawan longsor, sedikit ngos ngosan juga ternyata padahal dengan puncak yang dulu masih jauh, kita tidak di perbolehkan meneruskan ke atas juga ada batasan mungkin karna masih berbahaya, sedikit berlama lama disini, setelah puas melihat sekitar akhirnya di putuskan turun dan akhir dari tujuan trip kali ini, kali ini perjalanan langsung pulang ke rumah, dan tentu saja membawa oleh oleh durian untuk orang rumah tapi kali ini beli di sekitar bypass krian agar membawa sampai rumah tidak terlalu susah, sampai rumah sudah malam, dan semua sampai di rumah masing masing dengan selamat. akhir dari perjalanan.
0 komentar: