Backpacker ke bandung hari ke - 1

03.02 Unknown 0 Comments

Backpacker ke Bandung hari -1

Tebing Keraton



Sobat BlakrakMania kali ini tujuan backpackeran adalah kota Bandung, kota metropolitannya jawa barat sebutan lainnya kota kembang , Parisj Van Java dan lagi katanya perempuan kota bandung  cantik cantik, meskipun kota bandung sendiri termasuk salah satu kota yang berada di dalam pulau jawa tetapi bahasa dan penduduk setempat merupakan adalah sunda.

Perjalanan kali ini 22 – 24 nopember 2015 diikuti saya (arifin), fahri, dan juga mas hirin. Dimulai dari rumah masing masing dengan kesepakatan semula langsung bertemu di bandara juanda pada jam 7 pagi, boarding sendiri pada jam 8.45, menggunakan maskapai airasia dengan harga promonya yang bikin kita untuk pergi ke kota yang indah ini. Setibanya saya di bandara terminal 2 langsung kontak ke 2 teman saya, ada kekeliruan disini hingga menghabiskan waktu yang sedikit bikin kuatir juga, kuatirnya tidak bisa berangkat bro, karna ketinggalan pesawat, kan gak lucu juga dengan rencana semula yang sudah prepare jauh hari untuk sewa motor dan booking hotel.

Ceritanya begini, si fahri ke bandara menggunakan motor sama dengan saya tetapi berangkatnya memang sendiri sendiri, saat memasuki kawasan juanda ini anak dengan pedenya masuk ke terminal cargo, bingung kan ??? sepi gak ada penumpang, kembali kontak kontak,an dan menggunakan GPS untuk ke terminal 2, hingga sampailah di terminal 2 dengan jam yang menunjukan sudah mau di tutupnya counter checkin kenapa tidak saya checkin dulu karna akan menaruh bagasi berupa carier isi tenda sedang di bawa ini anak, akhirnya sampai juga setelah kesasar entah kemana saja yang saya sendiri tidak tau, chekinlah kita ber dua duluan untuk menukarkan boarding pass, kenapa tidak bertiga ?? karna  mas hirin yang rumahnya tidak jauh dari juanda mengira berangkat dari terminal 1 dan di antarlah oleh saudaranya ke terminal 1, padahal terminal 1 sama terminal 2 berbeda lokasi dan bisa di bilang tidak dekat karna bersebrangan sama landasan pesawat, jam pun tetap berjalan, saling chat dan kembali menghubungi saudaranya yang telah mengantarkan tadi tetapi tidak di angkat jam pun tetap berjalan, pikiran was was pun menyerang ( kayak novel aja ) mikir mikir cari solusi apa saya harus menjempunya padahal jam sudah tinggal beberapa puluh menit lagi sudah harus boarding, untung saja sekarang sudah ada bus shuttle antara terminal 1 dengan terminal 2, setelah anggota sudah lengkap langsung ke atas untuk boarding, tidak perlu duduk lama panggilan masuk ke dalam pesawat sudah terdengar, dan ini penerbangan fahri untuk pertama kali.

Take off tepat sesuai jam pada jam 08.45 WIB dengan nomor pesawat QZ 7631, yeah akhirnya berangkat juga ini perjalanan terjauh saya ke luar jawa timur, maklum anak rumahan, skip skip, cuaca di atas mendukung cuaca hanya sedikit sekali goncangan di udara yang terasa, fahri yang notaben suka mendaki sangat suka pada saat di pesawat dengan ketinggannya 10.000mdpl brroooo… memasuki kota bandung cuaca berawan di sini fahri mulai mabuk kayaknya padahal sebelumnya sebelum memasuki kota bandung tidak masalah dan masih cengengesan, biarin saja sudah gede juga hahahaha. Akhirnya landing dengan selamat di bandara husein sastranegara. Menunggu bongkar bagasi lumayan lama karna tempatnya cuman satu mana banyak sekali yang antri, bandara di bandung menurut saya saat itu agak semrawut karna tidak adanya petugas yang membantu pada saat itu, di tambah tempat yang kecil, akhirnya carier terlihat juga, keluar dari bandara langsung menghubungi rental motor yang sudah di pesan sebelumnya, kita sewa selama 2 hari sekaligus antar jemput kendaraan ke bandara sangat membantu tanpa perlu naik kendaraan lain untuk ke tempat rental.

kondisi masih ngantuk, untuk pertama kalinya menginjakkan kaki ke bandung


Keluar dari kawasan bandara sudah menunjukkan kurang lebih 10.30 wib pastinya tak lupa untuk mengisi perut terlebih dahulu, berjalan lurus dari pintu keluar bandara menuju jalan pajajaran dan mencari warung warung makan, hingga akhirnya masuk jalan baladewa kita putuskan untuk makan di warung yang ternyata penjualnya orang jawa, makan kali ini sesuai pilihan masing masing, dengan total damage cost 40rb sudah dengan minumnya untuk ber 3, cocok ni untuk kebandung lagi harus mampir kesini yang sesuai kantong hahaha........

Lanjut perjalanan tujuan yang sudah di tetapkan yaitu bukit keraton padahal sebelumnya bingung untuk menentukan antara wisata bandung atau ngecamp ke gunung papandayan, berhubung musim hujan dan waktu yang hanya 2 malam 1,5 hari kembalilah ke rencana tujuan semula, lanjut ke bukit keratin yang baru hit hitnya di kota kembang ini, selfi di pinggiran tebing broo… dengan pemandangan hutan pinus yang indah, eitt jangan bilang indah indah dulu, kita tak tau jalanan di bandung kayak apa ??? hahaha yang kalau di lihat dari google map cuman kelihatan dekat tapi ternyata lumayan jauh dan jalanan di bandung lebih macet dari Surabaya,ada banyak lampu merah,kita juga melewati taman pintar yang di bawah fly over  tidak mampir disini karna kurang work it, lanjut ke arah dago melewati kampus negeri bandung, ternyata jalanan di luar pusat kota bandung jalannya kecil dan pada saat tanggal merah atau hari libur macetnya luar biasa yang menurut saya dekat bisa di tempuh berjam jam wuiihhh, sedikit salah jalan di kawasan dago karna jalan kecil yang saya kira malah jalan masuk kampung bukan jalan menuju wisata, kembalinya di jalan yang benar ( mau tobat apa ya ) jalanan mulai menanjak hawa dingin mulai terasa dan cuaca mendung, karna kabarnya bandung tiap hari hujan, sebelum sampai di bukit keraton jalanan lumayan menantang dengan bebatuan yang licin dan menanjak juga bekas lumpur aliran hujan yang menambah licin membuat kewaspadaan bertambah, info juga untuk yang berpergian menggunakan mobil tidak bisa langsung menuju lokasi harus parkir di bawah, mungkin karna jalan yang tidak memungkinkan dan tergolong kecil.

Pemandangan disini mulai memanjakan mata dengan pemandangan perkebunan yang membukit dan juga butuh perjuangan disini walaupun menggunakan motor saya yang berboncengan dengan mas hirin harus turun dari motor karna motor tidak kuat untuk berjalan, beberapa kali saya lakukan, sebel juga nih ledekan fahri yang bilang latian latian traking mulu. Sampailah kita di loket masuk tebing keraton lumayan rame pada saat itu dan cuaca agak mendung, gerimis juga terasa tetapi tidak sampai hujan deras, cuci muka dahulu karna masih ngantuk efek tidak bisa tidur sebelum berangkat dan harus bangun pagi. Htm tebing keraton 11ribu rupiah, dan untuk parkir 5ribu rupiah untuk motor.





Pemandandan oke karna sama persis yang ada di foto foto tetapi sekarang sudah ada pagar pembatas, untuk keamanan mungkin karna pengunjung tidak disarankan berada di pinggir tebing yang tergolong berbahaya. Foto foto dulu sambil nyantai sejenak karna tidak ada tujuan wisata lainnya untuk hari ini, selesainya ke tebing keraton kita kembali turun ke kawasan dago. Keluar dari tebing keraton ternyata habis hujan jalanan sangat licin kita berkendara pelan pelan hawa dingin pun lebih terasa dari pada di atas tadi yang tidak terkena hujan, kabutpun menyelimuti perumahan perumahan dan juga perkampungan yang terkesan membuat nyaman dari hiruk pikuknya kota metropolitan dan ternyata melewati taman di perumahan dago yang lumayan bagus, berhenti dahulu foto foto sebentar lanjut perjalanan ke bukit moko yang terkenal dengan icon bintang yang besar. Bukit moko sendiri adalah tempat untuk camping dengan pemandangan kota bandung disamping menghemat perjalanan dan penginapan untuk itulah kita membawa carier yang berisi tenda untuk menginap di hotel seribu (hyaaahhhh). Untuk sampai disini juga perlu perjuangan karna kita menggunakan rute dari kawasan dago jalannya sebagian ada sedikit berlumpur karna hujan deras hingga sampai di bukit moko yang sudah sore dan agak gelap, parkir disini untuk motor yang ngecamp 15rb untuk yang biasa 10rb, tiket masuk 15rb per orang terdapat banyak warung jadi tidak kuatir kelaparan disini.

Taman Perumahakn di Dago

Mendirikan tenda di mulai, pertama kalinya ini bagi saya untuk ngecamp lagi selain pada waktu sekolah dulu, hawa dingin sudah menusuk tulang di tambah angin yang berhembus, akhirnya dengan berbagai cara yang di lakukan terpasanglah tenda buat tidur untuk hari pertama di kota bandung, yeaahh. Ada tempat toilet disini jadi tidak bingung untuk membersihkan badan dan juga musholah yang terletak di dekat pintu masuk area perkemahan, lanjut bikin makan malam, setelah makan malam jalan jalan sebentar ke depan area perkemahan dengan pemandangan kota bandung malam hari, agak sayang karna hujan agak berkabut mengurangi keindahan lampu lampu kota, karna sudah mulai kedinginan di lanjutlah tidur. lanjut ke hari 2

kondisi malam di bukit bintang




0 komentar: